Ketika Cinta Harus Pergi
Kiat-Kiat Move-On Tanpa Menyisakan Dendam Menurut Tuntunan Islam
Penulis : Elita Duatnofa Featuring Aida MA
Penerbit : Quanta - PT.Elex Media Komputindo
Tebal Buku : x + 150 Halaman
Tanggal Terbit : 2013
ISBN 978-602-02-0647-9
Started On : 3 Agustus 2014
Finished On : 9 Agustus 2014
Assalamualaikum sobat, lama hiatus dari dunia blog nih.
Lama tak berjumpa dengan kawan-kawan semua *sok kenal, hihihi..*
Tulisan ini sebenarnya sudah berdiam lama di draf blog dan sudah saatnya aku munculkan, lihat deh finish baca buku ini aja agustus tahun lalu dan reviewnya baru di publish hari ini, muehehehehe
Maklum lah yah, bukan sok sibuk, malas atau apalah-apalah karena memang alasan fasilitas :D
Karena Alhamdulillah nih yee fasilitas itu sudah terpenuhi jadi doakan bisa rutin nulis blog lagi.
Sebenarnya rindu banget pengen cuap-cuap, rindu nulis hal-hal nggak penting, hohoho
Do'ain emoga istiqomah ngerawat blognya dan supaya bisa tebar manfaat melalui blog sederhana ini.
Semoga ada inspirasi buat nulis blog ini biar blognya nggak berdebu dan usang lagi :P hihihi, udah ah skip aja prolog yang berkepanjangan ini.
Sebenernya sih mau beli buku ini secara online cuma nggak tersedia di gudang penerbitnya. "Ya sudahlah," pikirku waktu itu. Yap ternyata tanpa diduga-duga nemu buku ini di Gramedia Royal Plaza Surabaya. Nemuinnya juga di rak bawah tersembunyi ama buku-buku lain gitu deh. Whahaha, kalau nggak jeli mungkin nggak bakal nemuin buku ini. Nemuinnya juga pas banget si babe ceriwis ngajak pulang *piis yak babe :)
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya patah hati *upz pliiss jangan nunjuk gue :p*
Ya jelas dunk, setiap orang pernah mengalaminya, rasa sakit, kecewa dan menjadi teman akrabnya luka jiwa. Yang jelas tertarik baca buku ini karena sinopsis di back covernya. Tertarik kalimat yang merayu-rayu aku untuk membeli *ini alay banget yak :D*
Sebenernya agak kecele (read : salah duga) sebenernya. Aku kira buku ini ditujukan untuk kawula muda mungkin yang sedang patah hati. Namun aku salah, arti patah hati di sini adalah patah hati yang sakral *hah? emang ada patah hati yang nggak sakral, wkwkwkk*