Kali ini mau mereview buku dan mencurahkan segala unek-unek tentang ta'aruf. Sebenarnya bukunya sudah punya lama banget, belinya aja sekitar bulan Maret lalu di Malang Islamic Book Fair.
Jadi ceritanya saat asyik nih liat-liat and milih-milih buku yang mau dibeli, mataku langsung tertuju ama judul buku ini :D
Alasan pertama beli buku ini, memang ingin memperdalam ilmu ta'aruf *cielah bahasanya* dan benar-benar ingin merealisasikannya dalam kehidupanku secata pribadi, hiihihii. Ingat amal tanpa ilmu sia-sia, jadilah membeli buku berharap semoga buku ini memberi pandangan ta'aruf sesuai dengan ajaran Islam. Nah kan ada tuh yang ngakunya ta'aruf tapi aktifitasnya kayak pacaran.
Alasan kedua-nya, pengen istiqomah menjadi jomblo mulia sebelum seseorang yang ditakdirkan Allah datang meminang *wish*. Sebab media sekarang kejam banget deh ngeracuni pikiran-pikiran anak muda sekarang dengan trend pacaran seolah bicara "Mau dekat jodoh ya pacaran aja!". Hellloooooo, plisss deh kalau mau dekat jodoh ya dekati yang memberi jodoh yaitu Allah. Kok ya malah menjalankan apa yang telah Allah haramkan. Padahal Islam jelas-jelas mengajarkan cara menjemput jodoh yang baik. Caranya pun nggak neko-neko :) nggak merugikan kedua belah pihak loh^^
Sebab Cinta Saja Tidak Cukup
Penulis : @Muslimah_talk
Penerbit : QultumMedia
Tebal Buku : vii + 148 hal
Tanggal Terbit : Cetakan Pertama, Oktober 2014
ISBN 979-017-295-8
Untuk start and finish date baca bukunya nggak kecatat, maap keun ya soalnya udah Bulan Maret lalu juga belinya. Dan kalau nggak salah, baca bukunya cuma sehari doang. Hihihi
Sebenarnya buku ini lebih masuk antologi cerpen tapi disetiap cerita kita akan diberi bahasan tentang hikmah dan pelajaran dari setiap kisah.
Dalam bahasa Arab, asal kata ta'aruf adalah ta'arafayata'arafu yang artinya 'saling mengenal'. Sedangkan kata ta'aruf itusendiri berarti upaya saling mengenal. Itu artinya, ta'aruf adalah komunikasi yang melibatkan beberapa orang.
(Ta'aruf Is My Way hal. vi)
Dalam buku ini ada berbagai kisah yang menarik loh misalnya Skenario Allah Sungguh Luar Biasa, Ta'aruf Tiada Batas, Pacar Belum Tentu Jodoh Kita, dsb.
Buku ini ringan banget di bacanya, kisahnya banyak memberi inspirasi. Membuka pemikiran kita tentang proses ta'aruf sesuai syariat dengan bahasa yang mudah dipahami.
Nah, dalam pandangan kalian sendiri ta'aruf itu seperti apa? Banyak loh sekarang yang salah kaprah memahami ta'aruf ini. Bawa-bawa nama ta'aruf yang syarat makna Islam, eh nggak taunya prosesnya pacaran. Pasti deh ada yang ngeles begini, "Pacaran sama ta'aruf kan sama aja? Sama-sama saling mengenal sebelum akhirnya menikah". Yakin sama? Banyak loh dari kita sendiri yang nggak tau bagaimana proses ta'aruf dalam Islam.
 |
| Ta'aruf Is My Way hal.140 |
Yuk sekarang kita bahas bedanya pacaran ama ta'aruf.
♬ Pertama, ta'aruf itu tujuannya jelas shalihat yaitu pernikahan. Artinya ta'aruf adalah langkah awal untuk seseorang yang memang benar-benar siap untuk melangkah ke jenjang pernikahan. Sedangkan pacaran? Belum tentu tujuannya pernikahan, banyak kan dari kita yang bahkan dari bocah SMP udah punya pacar tujuannya ya tentu saja senang-senang bukan mengarah ke pernikahan. Eh ada yang masih negeles juga, "Kita pacarannya serius kok?" Aku jawab ya, "Yang SERIUS itu MENIKAH bukan pacaran."
♬ Kedua, ta'aruf itu ada batas waktunya, karena menikah adalah sebuah ibadah yang mulia maka tidak baik untuk ditunda-tunda tak berarti juga tergesa-gesa tetapi menyegerakan. Nah kalo pacaran, ada udah bertahun-tahun pacaran nggak juga tuh berujung ke pernikahan. Ingat semakin lama kita pacaran tak menunjukan semakin baik kita membangun sebuah hubungan tapi semakin menunjukan seberapa buruknya kita, mungkin tidak buruk di mata manusia tapi buruk di mata Allah karena kita menjalin hubungan di atas keharaman. Oke catet ini baik-baik ya :)
♬ Ketiga, ta'aruf lebih itu nggak ada kebohongan. Saat ta'aruf kita kan menjelaskan tentang pribadi kita dari yang baik sampek yang buruk dan yang dimintai penilaian kadang bukan hanya diri kita tapi juga orang terdekat kita. Nah kalau pacaran, rata-rata pakai topeng, kadang bersikap baik hanya di depan pacar doang.
♬ Keempat, ta'aruf itu lebih menjaga kehormatan kedua belah pihak. Rahasia kedua belah pihak lebih terjaga bahkan perantara keduanya pun sangat diutamakan yang mampu menjaga aib, sebab orang yang kita ta'arufi belum tentu jodoh kita.
Nah sebenarnya masih banyak lagi bedanya ta'aruf dengan pacaran loh, nah hal ini membuktikan hebatnya Islam bahkan dalam seperti ini. Menjaga kesucian cinta hingga diletakan pada bingkai halal pernikahan.
Nah untuk proses ta'aruf dalam Islam yang aku pahami baik dari buku ini atau berbagai sumber adalah :
- Masing-masing pihak bisa bertukar CV (Curriculum Vitae) atau Biodata melalui perantara biasanya melalui ustadz/ustadzah, orang tua, atau orang yang bisa dipercaya
- Setelah tahap bertukar informasi ini, kedua belah pihak ini akan memberikan keputusan mau lanjut atau tidak proses ta'arufnya
- Jika lanjut maka ke proses selanjutnya adalah saling mengenal, apapun yang mau kita tahu tentang calon pasangan kita bisa kita tanyakan melalui tanya jawab ke orangnya atau bahkan ke berbagai pihak yang kenal dengan orang tersebut. Di usahakan orang terdekat ya, kan yang paham kepribadian orang tersebut ya orang terdekat. Nah proses ini kita juga bisa melihat calon pasangan kita, agar timbul rasa ketertarikan atau biasanya disebut Nazhar.
- Setelah saling mengetahui pribadi masing-masing maka kedua belah pihak akan diberi pilihan ingin melanjutkan ke proses khitbah atau tidak
- Nah selanjutnya proses khitbah deh^^
♬ Dalam proses saling mengenal dilarang berduaan (khalwat) harus tetap ada pihak perantara atau mahram.
♬ Usahakan dalam proses ta'aruf, minimkan berkomunikasi lewat media. Misal telpon, sms atau yang lain-lainnya karena itu termasuk dalam khalwat maya. Kalau ada yang ngeles, "Tapi kan niatnya baik kok, isi smsnya mengingatkan dalam kebaikan misalnya ngingetin sholat, puasa dll dengan begitu kan kita tahu kalau calon pasangan kita rajin sholat, atau baik" Itu mah gombal, kalau mau tau dia rajin sholat atau enggak tanya langsung aja ama malaikat yang nyatet amal kebaikan, hihihihihi *bercanda* Kalau mau tau dia rajin sholat atau enggak bisa tanya ke orang terdekatnya yang tahu dia, atau kalau nggak gitu tanya ke imam masjid aja biar lebih afdol dan jelas *kayaknya cara ini ekstrim banget yak :D*Ya intinya usahakan dalam proses ta'aruf harus ditemani oleh mahram. Kalau pun terpaksa ta'arufnya berkomunikasi lewat media jangan sampai melenceng dari topik.
♬ Jangan sampai membiarkan diri berdua dengan orang yang di ta'arufi, walaupun tujuannya saling mengenal. Eits ada yang ngeles lagi, "Kita tau batesannya kok, kita bisa jaga diri dan jaga hati." Mungkin kita memang tau batesannya, mungkin kita bisa jaga diri dan hati kita, tapi setan lebih tau memperdaya kita. Oke yang ini harus di catat dan digaris bawahi.
♬ Ingat orang yang sedang berta'aruf dengan kita belum tentu jodoh kita, jadi siapkan hal mental dan meluruskan niat semuanya kepada Allah. Berharap yang terbaik kepada Allah.
Jodoh kita sudah tertulis di Lauhul Mahfudz
Mau diambil dari jalan halal ataukah haram dapatnya yang itu juga
Yang beda, rasa berkahnya
Bukan tentang apa, berapa, atau siapa, tapi BAGAIMANA Allah memberikannya
Diulurkan lembut mesra atau dilempar dengan penuh murka.
(Salim A. Fillah)
Semoga dalam proses memantaskan diri ini kita senantiasa di istiqomahkan di jalan kebaikan sebab wanita yang baik hanya untuk laki-laki yang baik.
Sekian review buku Ta'aruf Is My Way dan sedikit unek-unek dariku. Jika ada kesalahan dalam proses saya memahami apa yang saya tulis saya benar-benar mohon maaf. Karena saya juga seorang manusia yang fakir ilmu dan tak luput dari salah dan alpha.
Semoga bermanfaat^^
Wasalamu'alakum
jadi pengen beli juga mba..
ReplyDeleteoia jangan lupa jalan2 di blog saya mba,,
www.namakuirmawati.blogspot.com
Hehehe, beli atuh mbak. Buat nambah-nambah ilmu^^
Deleteiya nanti aku blog walking yaa :)
Terima kasih sudah mampir