Friday, May 9, 2014

Surat Rindu

Jika suatu saat kamu membaca tulisan ini, ketahuilah bahwa tulisan ini aku buat ketika aku benar-benar merindukanmu di sini.

Aku bingung, entah dari mana harus memulai menulis. Karena yang terngiang dalam pikiranku adalah dirimu,tentangmu, dan namamu. Baiklah, tulisan ini berisi semua yang aku rasakan kepadamu.

"Aku mencintaimu" itulah yang kurasakan padamu sejak dulu hingga detik surat ini dibuat. Itulah yang selalu aku rasakan terhadapmu. Dan aku bersyukur Allah memberikan perasaan cinta yang begitu indahnya. Aku benar-benar ingin mengatakan perasaan ini padamu seperti mereka, perempuan-perempuan lain yang berada di sekitarmu. Namun aku tak bisa, bukan karena ku letih mencoba bukan pula karena ku tak berani berkata. Tapi inilah aku, inilah plihan yang aku buat dalam hidupku. Ketahuilah sayang, "Aku (masih) mencintaimu, walaupun itu dalam diam."
Jika suatu saat kau bertanya padaku, "Mengapa aku lebih memilih mencintaimu dalam diam?" maka inilah jawaban yang akan aku tuturkan padamu, "Aku belajar mencintai Rabbku, sebelum engkau halal bagiku. Aku ingin belajar taat pada penciptaku sebelum aku mentaatimu. Sehingga ketika aku sudah tidak membangkang perintahNya, insyaAllah aku tidak membangkan perintahmu meraih surgaNya. Aku tidak menghubungimu bukan karena aku melupakanmu, tapi aku selalu mengingatmu dalam setiap do'aku. Aku berusaha memperjuangkanmu lewat sujud dan do'aku."

Jika suatu saat nanti kau bertanya padaku, "Apakah hingga saat ini aku mencintaimu?" maka inilah jawabanku, "Jika Allah mengizinkan kita bersama maka itu akan terasa indah bagiku ketika ribuan doa terjawab dengan syahdunya. Namun jika Allah tak mengizinkan kita tuk bersama maka biarlah rasa cinta yang kumiliki ini bersemai dalam keheningan hingga takdirNya memepertemukanku dengan seseorang yang digariskan untukku. Tak usah kau sedih karena itu adalah kuasaNya. Kita tidak bisa memaksa Allah bukan?"

Tentang kisah kita semua masih tersimpan rapi dalam kotak memori. Tentang kenangan kita, aku tidak menyebutnya masa lalu. Tentang kenangan kita, aku tidak menyebutnya luka. Dan tentang kenangan kita, kuberi nama pembelajar.

Saat aku dihadapkan pada lepas, aku belajar satu hal yaitu ikhlas. Ada hal-hal yang tidak dapat kita paksakan dalam kehidupan ini. Termasuk rasa indah bernama cinta. Aku percaya Allah itu adil, Dia selalu menciptakan segalanya berpsang-pasangan. Ada siang dan malam, perempuan dan laki-laki, dan juga pertemuan dan perpisahan. Duhai hati ikhlaskanlah yang telah berlalu, biarkan pertemuan kita menjemput jodohnya. Ingatlah cinta yang berlandaskan asmaNya akan punya jalannya sendiri tanpa kita memaksakan alurnya.

~Untukmu yang selalu di pelupuk mata, malam hari jam dinding menunjukan jam 22.10 WIB

0 comments:

Post a Comment

 
Sahabat Pelangi Blogger Template by Ipietoon Blogger Template