Wednesday, July 16, 2014

Review Buku : Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! By Burhan Sodiq

Ya Allah, Izinkan Dia Untukku!
Mengelola Hati Yang tertawan Cinta Sebelum Saatnya

Penulis : Burhan Sodiq
Penerbit : Samudera
Tebal Buku : 166 Halaman
ISBN 978-979-1256-33-9
Tanggal terbit : Cetakan III, September 2013


Tahukah Anda, siapa yang akan menjadi pendamping hidup Anda?
Hem... memang susah untuk menjawabnya
Karena jodoh itu rezeki dan masih misteri
Terus... bagaimana kalau hati telah terlanjur terpatri pada si doi, dan menikah belum menjadi solusi?
Mau pacaran? Gak lah, itu menyalahi syar'i
Tukar cincin? Gak juga lah, itu jelas tidak islami
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku!-Back Cover)
Pernah ngerasain itu nggak? Bimbang, ragu, lagi jatuh hati pada pujaan hati tapi belum mampu untuk menikah. Mau pacaran juga takut dosa. Tunangan? Di islam aja nggak ada tuh. Lantas bagaimana??? Penasaran?? Makanya aku beli buku ini, hihihihi. Dapet buku ini juga saat di Surabaya Islamic Book Fair :D

Buku ini sendiri terbagi dalam 7 bab pembahasan.
Bab 1 MeGalauMen!
Jodoh memang rezeki, bahkan Allah juga sudah mengatakan ini sama kita. Kalau pesan Rasulullah sederhana saja, carilah paling baik agamanya. Sebab bila pasangan tahu agama, maka akan lebih mudah mengurus keluarga. Dia akan mampu menempatkan sesuatu sesuai dengan haknya. Dia pun akan melakukan kewajiban-kewajiban agamanya dengan baik.
Sebagai contoh, bagaimana mungkin seorang perempuan dipimpin oleh imam yang tidak tahu arah kiblat? Dapat dipastikan keluarganya akan berantakan. Tidak ada tujuan yang pasti, hanya berjalan apa adanya. Tak ada kesepakatan mau menjalani hidup seperti apa. Yang penting hidup dan bahagia di dunia.
Ibarat lokomotif, suami penentu ke arah mana gerbong keluarga akan melaju. Dia juga nantinya yang mengarahkan istrinya menjadi shalihah atau salah kaprah. Dia juga yang nantinya yang mendidik anak-anaknya agar cinta Allah dan benci syetan.

Bab 2 Bukan Cantikmu yang Kucari
Aku ingin menikah dengan motivasi yang benar. Bukan mengejar harta, bukan pula mengejar performa. Cantik atau tidak cantik, ganteng atau tidak ganteng menjadi sangat relatif. Bisa jadi bagi sebagian orang seseorang itu cantik. Tapi mungkin untuk sebagian lainnya tidak.
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 36)
Jadi para akhwat, jangan hanya berhias diri untuk mempercantik fisik ya tapi juga percantik hati, terus belajar menjadi seseorang yang jauh lebih baik. Sebab akhlak terpujilah yang membuat seseorang bertahan di sisi kita *cie :p. Yuk mari kita renungkan dari kutipan di bawah ini :D 
Aku ingin memiliki pasangan hidup yang bisa membuat aku bahagia. Dengan bersamanya aku dapat lebih kuat menopang kekurangan dan kelemahanku. Dengan bersamanya aku lebih mampu bertahan dengan derasnya ujian. Semuanya itu menjadi mungkin ketika aku mampu mengatasi masalah dari dalam diriku sendiri.
Maka Ya Allah jagalah dia untukku. Siapa pun dia di sana. Karena aku tidak begitu tahu orang seperti apakah orang yang akan aku dapatkan.
Aku juga akan memperbaiki diri. Melakukan tazkiyatun nafs. Membersihkan hatiku dan juga jiwaku. Jangan sampai aku menjadi manusia yang tidak mampu bersyukur. Karena aku yakin, bila aku baik, maka akan mendapatkan pasangan yang baik. 
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 42)
Well, di bab 2 ini ada pembahasan yang menarik loh yaitu, "Jangan berpacaran sebelum menikah". Nah loo jeng.. jeng.. jeng.. prakkk :D pada protes semua kan, karena kan pacaran lagi mewabah di kalangan kawula muda :p *mewabah, emang lu kata penyakit yak :p. Penjelasan dalam buku ini sih lumayan panjang, aku kutip intinya di bawah ini 
Allah mengharamkan pacaran disebabkan perbuatan tersebut dapat menjerumuskan seseorang kepada kemaksiatan yang jauh lebih besar (zina). Jika kita mematuhi perintah Allah yang menciptakan manusia dan berkuasa pada hati-hati mereka, tentu kita tidak perlu khawatir dengan rasa cinta.
Cinta bisa muncul dari jalur Allah yang diridhai Allah karena rahmat yang diberikan Allah pada suami-istri. Perasaan cinta antar pasangan bisa terus terbina (tumbuh) dengan rahmat yang Allah berikan. Jika Allah berkehendak melenyapkan rasa cinta pada pasangan yang awal mulanya menikah karena pacaran, maka yang terjadi kemudian adalah hilangnya perasaan cinta yang menggebu-gebu yang mereka miliki sebelum pacaran
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 49)

Bab 3 Ya Allah, Jagalah Dia Untukku
Kuserahkan penjagaannya kepada-Mu ya Allah.
Karena kepada-Mu-lah hamba berserah diri.
Selagi dia belum halal untukku.
Selagi dia masih asing bagiku..
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 60)
Yap bener banget, Allah adalah sebaik-baik penjaga. Jadi titipkan saja semuanya pada Allah semata. Sebab Allah punya skenario yang terbaik kan sobat. Tidak ada yang pernah luput dari pengawasan Allah. Jika ia adalah jodohmu maka sesulit apapun rintangannya ia akan tetap berjodoh denganmu. Tapi ingatlah jemputlah jodohmu dengan cara ikhtiar dan doa bukan dengan pacaran yee :p
Tak kuasa tangan mendapatkan, tidak berarti mulut berhenti komat-kamit mendoakan. Aku akan doakan dia bahagia dalam penantian. Apakah aku yang dinanti atau siapa saja yang berani melamar dia menjadi pasangan hidup. Aku hanya memohon kepada Allah agar dia selalu dalam penjagaan-Nya. Dikuatkan hati dan imannya. Disabarkan hati dan jiwanya, bukan untuk semata menungguku. Tapi semata untuk beribadah kepada Allah dengan mendapatkan pasangan paling takwa yang dia inginkan.
Aku juga selalu memohon kepada Allah untuk selalu menyayanginya. Meluaskan hati dan perasaannya untuk memaafkan segala dosa dan kesalahan yang menerpa dirinya. Melonggarkan hati untuk selalu memaklumi ketidakmampuan yang datang dariku dan dari orang-orang yang lainnya.
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal.61-62)


Bab 4 Meski Kamu Masih Misteri...
Tidak ada yang pernah tahu siapa calon pendamping hidup kita nanti. Jangankan aku, kedua orang tuaku pun tiada yang tahu. Mengapa demikian? Karena semua itu ilmu Allah. Hanya Allah yang tahu siapa yang kelak akan mendampingi hidup kita.
Well, karena kita sama-sama tidak tahu jadi tetap berbaik sangka kepada Allah. Karena dengan berbaik sangka, Allah akan sesuai dengan prasangka hambanya. Kalau prasangka kita baik dan benar, maka semuanya akan berakhir baik. Tapi kalau kita cenderung berprasangka buruk, biasanya juga akan berakhir buruk.
Jodoh memang misteri. Yah, aku sepakat dengan hal itu. Karena rangkaian hidup ini adalah sebuah misteri panjang, yang tidak pernah ditebak secara akurat oleh siapa pun. Termasuk salah satunya jodoh. Karena manusia tak pernah tak berubah, karena waktu membuat manusia berubah setiap saat, karena manusia itu hidup secara dinamis dan berkembang dalam segala aspek.
Maka jika semua masih menjadi misteri, jangan lelah untuk menjaga diri dan kehormatan, maka jodoh kita kelak juga seseorang yang mampu menjaga diri dan kehormatannya. Teruslah memperbaiki diri sebab bisa jadi jodoh kita juga memperbaiki dirinya sama seperti kita. Jika kamu sibuk dengan berpacaran ria dengan beragam kekasih bergonta-ganti pacar maka sudah bisa dibayangkan kan sosok jodohmu? *pikir sendiri ya, xixixi :D

Bab 5 Meski Kau Masih Terasing dan Asing
Berbicara soal cinta, cinta itu masih mentah bagi kita. Terutama untuk seseorang yang masih belum halal. Tidak ada jaminan dia akan menjadi milik kita kelak. Kalau sebatas berdoa tidak ada persoalan. Tapi kalau sudah merasa dia adalah hidup dan mati kita. Itu namanya berlebihan *capek dueh :p
Hanya kepada Allah kita berharap agar Dia memberikan kepada kita sosok yang terbaik. Terbaik bagi kita, bukan bagi orang lain. Karena terbaik buat orang lain tidak mesti terbaik bagi kita.
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal.115)
Kalau bukan kepada Allah, lalu kepada siapa kita gantungkan harapan kita? Apakah kepada manusia yang kalah dan lemah.
Setegar apapun kepribadian kita, tetap saja kita butuh sandaran. Sekuat apapun jiwa kita tetap saja kita butuh pegangan. Secerdas apapun otak kita, tetap saja kita butuh bahu yang kuat sebagai sandaran. Maka bersandarlah kepada yang Mahakuat. Bersandarlah kepada Dzat yang tidak pernah kalah. Bersandarlah kepada Dzat yang tak pernah mengeluh. Bersandarlah kepada Allah yang Maha Luar Biasa. Maka urusan-urusan hati dan kekalahan cinta akan bisa kita kalahkan.
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 116)

Bab 6 Mampukan Aku Ya Allah
Posisi laki-laki dan wanita dalam Islam memang berbeda. Meski ada beberapa hal yang sama. Terutama dalam kewajiban untuk beribadah kepada Allah Ta'ala.
Perbaiki dan perbarui segala apa yang akan menjadi bekal kita berselancar di lautan rumah tangga. Jangan biarkan rumah tangga kita kelak justru hancur karena kita tidak mampu. Jangan lupa pelajari sosok pasangan. Sifat dan karakternya secara umum.

Bab 7 Menunggu Dengan Tenang
Menunggu bukan sebuah pilihan yang menarik. Tetapi menunggunya untuk hadir juga sebuah tantangan yang menyenangkan. Selain karena bakalan penuh kejutan tentang siapakah dia yang sudah Allah siapkan untuk kita, tentu saja butuh tawakal yang ekstra luar biasa tebal.
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 144)
Nah dalam bab 7 ini, kita diajak untuk lebih bertawakal dan lebih mendekatkan diri kepada Allah. Di sini dibahas tentang makna dan hakikat tawakal serta beberapa manfaat tawakal.
Seorang hamba yang menyerahkan segala urusannya kepada Allah, maka dia tidak akan berbuat melainkan dengan perbuatan yang sesuai dengan kehendak Allah. Karena dia yakin, bahwa Allah tidak akan menetapkan sesuatu kecuali yang terbaik bagi dirinya baik di dunia maupun di akhirat.
(Ya Allah, Izinkan Dia Untukku! hal. 149)

Overall buku ini punya sangat menginspirasi terutama untuk diriku sendiri. Ini adalah buku kedua Burhan Sodiq yang kubaca. Buku pertama karya Burhan Sodiq yang aku baca adalah Ya Allah, Aku Jatuh Cinta! trus lanjut baca buku ini. Wuih, perasaannya semakin campur aduk, semakin mantap untuk sendiri sebelum akhirnya untuk menikah itu memang awesome. Toh jodoh nggak mungkin tertukar :p yang penting terus berusaha memperbaiki diri, insyaallah jodoh kita pun baik. 

Buku ini rekomendasi untuk dibaca yaa! Isinya ringan kok, cocok untuk bacaan santai menemani hari-hari yang sendiri hingga menemukan sang kekasih hati :D hohoho. Atau bagi kamu yang ragu untuk berpisah dari kekasih harammu, buku ini pas untuk dibaca biar mantep buat jomblo sampai halal.
Sekian review buku kali ini, semoga bermanfaat guys^^




7 comments:

  1. Assalamu'alaikum..afwan, mau tanya beli bukunya dimana?

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wa'alaikumsalam, ana waktu itu beli di Surabaya Islamic Book Fair.

      Delete
  2. Baguuss.. :)
    Makasih review'y..^^
    izin copas & share yap..

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya boleh, silahkan :)
      semoga bermanfaat yahhhh ^^
      Salam sahabat muslimah

      Delete
  3. Assalamu'alaikum ukhti :)
    Terimakasih reviewnya :) ana izin copy paste ukh :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Walaikumsalam, silahkan share ukh. Semoga bermanfaat^^

      Delete
  4. ust...gmna menuut ust tentang "dp dalam menikah??"",,,

    ReplyDelete

 
Sahabat Pelangi Blogger Template by Ipietoon Blogger Template